Pembelajaran yang menyenangkan merupakan sebuah kondisi yang selalu diinginkan. Tidak hanya bagi peserta didik, dari siswa sampai mahasiswa doctoral sekalipun. Bahkan para pendidik seperti guru dan dosen juga selalu mengidamkan kondisi pembelajaran yang menjadikan peserta didiknya tidak kaku dan kelelahan. Tetapi justru menyenangkan.

Oleh karena itu, urgennya humor dalam pembelajaran menjadi salah satu perhatian Universitas Trilogi dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. “Pendidikan kita saat ini terlalu membebani peserta didik. Mereka selalu dipaksakan pada penguasaan materialistik, Bahkan pada usia dini mereka diwajibkan memahami baca, tulis, dan hitung,” Sampai Rektor Universitas Trilogi, Prof. Dr. Asep Saefuddin dalam sambutannya di acara ‘00Seminar Pendidikan Humor dalam Pembelajaran Universitas Trilogi.

Ditambahkannya, padahal yang harus dibangun terlebih dahulu itu adalah kondisi mereka dalam belajar. Apakah mereka senang atau tidak. Jika mereka merasa tidak senang dan nyaman, disinilah usaha para guru untuk kreatif agar bagaimana mengubah kondisi yang awalnya tidak nyaman menjadi nyaman dan senang. Salah satunya adalah dengan humor,” sampainya.

Humor dapat memainkan peran penting dalam pembelajaran, termasuk di Universitas Trilogi atau institusi pendidikan lainnya. Berikut adalah beberapa alasan mengapa humor dianggap penting dalam konteks pendidikan:

  1. Meningkatkan Konsentrasi dan Keterlibatan: Humor dapat membuat suasana kelas lebih hidup dan menarik, sehingga siswa lebih fokus dan terlibat dalam materi yang diajarkan. Ini membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih menyenangkan dan interaktif.
  2. Membantu Memori: Materi yang disampaikan dengan cara yang humoris cenderung lebih mudah diingat. Humor bisa menjadi alat mnemonik yang efektif, membantu siswa mengingat konsep atau fakta yang mungkin sulit dipahami jika disampaikan dengan cara yang kaku.
  3. Mengurangi Stres: Lingkungan belajar yang penuh tekanan dapat menghambat kemampuan siswa untuk belajar. Humor dapat mengurangi stres dan kecemasan, membantu siswa merasa lebih santai dan terbuka untuk menerima informasi baru.
  4. Membangun Hubungan: Humor dapat membantu membangun hubungan yang lebih baik antara dosen dan mahasiswa. Ini dapat menciptakan ikatan yang lebih kuat, di mana siswa merasa lebih nyaman untuk berpartisipasi dan bertanya.
  5. Mendorong Kreativitas: Humor sering kali melibatkan cara berpikir yang berbeda dan kreatif. Dengan mendorong humor di kelas, dosen dapat menginspirasi siswa untuk berpikir di luar kotak dan menemukan solusi kreatif untuk masalah yang mereka hadapi.
  6. Memperkuat Komunikasi: Penggunaan humor yang tepat dapat memperkuat komunikasi antara dosen dan mahasiswa, serta antar mahasiswa itu sendiri. Humor yang baik dapat menghilangkan hambatan komunikasi dan mempromosikan dialog terbuka.

Namun, penting untuk menggunakan humor secara bijaksana dan sensitif terhadap konteks serta audiensnya, agar humor tersebut tidak menjadi tidak efektif atau bahkan kontraproduktif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *