Oleh : Restgha Noriega,S.Pd (Guru Relawan Sekoah Guru Indonesia Dompet Dhuafa Angkatan 7)

Melihat kondisi masyarakat Indonesia sekarang ini sungguh miris. Banyak terjadi pembunuhan, kekerasan, penculikan, bahkan pemerkosaan. Tak hanya dilakukan oleh orang dewasa parahnya hal tersebut dilakukan oleh anak-anak remaja bahkan anak-anak dibawah umur. Tentu hal tersebut menjadi tamparan keras bagi para orangtua dan pendidik. Dari hasil pemantauan KPAI dari tahun 2011 sampai 2014, terjadi peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2011 terjadi 2178 kasus kekerasan, tahun 2012 ada 3512 kasus, tahun 2013 ada 4311 kasus dan pada tahun 2014 terdapat 5066 kasus.

Penanaman karakter memang perlu dilakukan demi terwujudnya negara yang makmur dan damai. Menurut Daniel Goleman, seorang pakar psikologi dari Amerika Serikat, pada tahun 1998, kecerdasan emosional EQ (Emotional Quotient) sangat mempengaruhi kesuksesan seseorang. Dalam kesuksesan seseorang, EQ berperan sebesar 80% dan IQ (Intelligence Quotient) hanya 20% saja. Kesuksesan tidak didapatkan hanya dengan kecerdasan secara intelektualnya saja. Namun kesuksesan lebih dominan ditentukan oleh kecakapan membangun hubungan emosional diri sendiri, oranglain dan lingkungan juga Tuhan.

Mengapa kecerdasan emosional sangat penting? EQ merupakan kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati, berempati serta kemampuan kerjasama. Tentu hal ini sangat penting ditanamkan pada anak sejak dini. Jika tidak, maka kasus-kasus yang disebutkan diatas bisa berkelanjutan bahkan semakin parah. Peran orangtua tentu yang paling utama dalam perkembangan anak-anaknya. Orangtua mampu menjadi panutan yang baik, sehingga ketika anak-anak tumbuh menjadi dewasa mereka sudah terbentuk menjadi anak-anak yang memiliki pribadi yang baik.

Pendidikan karakter tentu harus ditanamkan oleh orangtua dan sekolah sebagai lembaga formal dalam rangka mencapai tujuan pendidikan melalui sekolah. Tentunya kerjasama orangtua di rumah dan guru di sekolah sangatlah penting agar tidak lagi terjadi hal-hal yang tidak pantas dilakukan oeh masyarakat Indonesia terutama anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *